ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pasokan Listrik Di Manggarai Kurang

  • Bagikan
Ilustrasi Pembangkit Listrik Panas Bumi - Sumber : web

Akhirnya petugas piket memutuskan untuk mencari sumber gangguan dengan menelusuri jaringan yang menghubungkan PLTP Ulumbu dan PLTD Waso. Saat itu hujan lebat mengguyur Manggarai. Penelusuran pada tengah malam itu tidak berhasil karena kondisi cuaca tidak bersahabat. Hujan lebat dan kabut membatasi jarak pandang, sangat berbahaya bekerja di tengah malam.

Ia mengemukakan penelusuran dilanjutkan pada 26 April 2015, mulai pukul 06:00 Wita. Hasilnya petugas menemukan tiang saluran udara tegangan menengah (SUTM) roboh dan patah tertimpa pohon besar setinggi sekitar 20 meter dengan batang berdiameter sekitar 70 cm.

“Pohon yang tumbuh dikemiringan bukit itu roboh karena tanahnya longsor akibat hujan lebat dalam dua hari berturut-turut. Lokasi kejadian ditemukan persis di kawasan hutan kilometer 9 dari Ruteng menuju Satarmese,” katanya.
Dikatakan, bencana ini mengakibatkan material milik PLN mengalami kerusakan parah. Antara lain, dua tiang beton panjang 12 meter roboh dan patah, jaringan SUTM sepanjang 200 meter (4 gawang) roboh. Asesoris yang hancur, yakni Isolator TarikĀ  12 buah, Isolator TumpuĀ  12 buah, Cross Arm (traves) A3 sebanyak 4 set, dan Cross Arm A1 sebanyak 4 Set. Material roboh ke badan jalan, sehingga menghambat kelancaran arus lalu lintas.

Baca Juga :  Pemkot Kupang Gelar Pelatihan Manejemen Homestay

Ia menambahkan, suplai listrik di Kota Ruteng dan sekitarnya dipasok dari dari dua sumber yakni PLTD Waso dan PLTP Ulumbu. Total daya mampu yang diproduksi berkisar 7-8 MW. Pemakaian listrik tertinggi pada malam hari atau beban puncak malam hari paling tinggi 7,5 MW. Sedangkan beban tertinggi pada siang hari sebesar 3,7 MW yang dipikul oleh PLTP Ulumbu, ditambah satu mesin diesel kapasitas 600 kW. (++jeje)

  • Bagikan