“Sementara di perbatasan seperti di Atambua cenderung murah, karena banyak masuk gula selundupan,” jelas Willy.
Secara terpisah, Ketua Umum Induk Koperasi Kartika, Brigjen TNI Felix Hutabarat mengatakan, gula selundupan meski murah, tapi merusak tata niaga gula nasional, baik petani tebu maupun produsen termasuk negara karena kehilangan pajak. Dengan adanya operasi pasar, diharapkan bisa memerangi para spekulan gula ilegal yang bisa memainkan harga dengan cara mengatur stok gula.
“Kita mengapresiasi langkah petugas keamanan yang terus melakukan tindakan terhadap gula ilegal termasuk produsen gula rafinasi yang mencoba melakukan perembesan ke pasar konsumsi. Kita akan tindak tegas, kalau ada distributor gula nakal,” tegasnya saat dihubungi Jumat (19/2/2016).
Untuk tahun ini, Inkopkar sendiri akan mendistribusikan sekitar 100.000 ton gula ke sejumlah daerah di semua provinsi, termasuk juga di wilayah perbatasan Indonesia kecuali Pulau Jawa. (fatur)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.