ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Nilai Tukar Petani NTT Desember 2019 Lebih Baik

  • Bagikan
Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus

Kupang, fokusnusatenggara.com / 3 Januari 2020

Nilai Tukar Petani (NTP) Desember 2019 sebesar 106,26. Ini menunjukan daya beli/daya tukar petani lebih baik dibandingkan dengan pengeluarannya. Sementara tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of trade) petani khusus di Pedesaan menurun dibanding bulan sebelumnya atau terjadi penurunan harga produksi pertanian.

“ Nilai tukar petani bulan Desember 2019 turun 0,60 persen jika dibandingkan dengan NTP November 2019. Ini menunjukan daya beli/ daya tukar petani lebih baik disbanding pengeluarannya ,” kata kepala BPS NTT Darwis Sitorus kepada Gatra.Com di Kantornya ( 2/1).

Baca Juga :  Jadikan Pariwisata Sebagai Lokomotif Penggerak Ekonomi

Dia menyebutkan nilai Tukar Petani (NTP) bulan Desember 2019 ini didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100).
“ Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan ,” jelas Darwis Sitorus
Lebih lanjut Darwis Sitorus menyebutkan pada bulan Desember 2019, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 106,26 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 109,10 untuk subsektor tanaman padi-palawija (NTP-P); 102,19 untuk sub sektor hortikultura (NTP-H); 99,81 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 112,04 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 109,53 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).
“ Terjadi penurunan sebesar 0,60 persen pada NTP Desember 2019 jika dibandingkan dengan NTP November 2019. Ini karena tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of trade) petani khusus di Pedesaan menurun dibanding bulan sebelumnya atau terjadi penurunan harga produksi pertanian. Sedangkan harga kebutuhan konsumsi pertanian meningkat ,” ujar Darwis Sitorus.
“ Sementara di daerah perdesaan terjadi Inflasi 0,71 pada bulan Desember 2019. Ini dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan makanan dan sandang karena adanya hari raya Natal dan Tahun baru ,” tambah Darwis Sitorus. ( Usif).

  • Bagikan