Corputy melanjutkan, surat klarifikasi yang disampaikan kepada komisaris diduga bohong dan tidak benar. Pasalnya, dalam surat teguran tersebut, komisaris juga menyerahkan bukti berupa rekaman video pada saat dirinya melakukan sosialisasi kepada karyawan di cabang-cabang. Bahkan dalam sosialisai tersebut, Daniel Tagu Dedo, diduga meminta para Kepala Cabang Bank NTT, untuk mengerahkan massa sebanyak 500 orang guna mendengar sosialisasi dirinya.
“ Dia dalam kunjungan ke cabang selalu meminta agar disediakan massa sebanyak 500 orang, untuk lakukan sosialisasi. Bahkan pernyataan dia juga sudah direkam dan ada di tangan komisaris. Tapi jawaban yang diberikan semuanya bohong,” jelasnya.
Amos Corputy juga menuding, sikap utnuk maju menjadi calon Gubernur NTT oleh Direktur Utama, Daniel Tagu Dedo, didukung oleh Tomy Ndolu, Direktur Kepatuhan Bank NTT. Bahkan Tomy Ndolu, diduga memberikan bantuan uang tunai sebagai dana awal sebesar Rp. 10 juta.
“ Dia maju didukung Tomy Ndolu, salah satu direktur yang menyumbang dana sebesar Rp. 10 juta, sebagai dana awal untuk sosialisasi,” tudingnya.
Daniel Tagu Dedo, hingga berita ini diturunkan redaksi, tidak merespon sambungan telepon maupun sms yang dikirim ke hand phonenya. Demikian juga Tomy Ndolu sendiri, yang dikonfirmasi terkait tudingan Amos Corputy tersebut, tidak memberikan respon atas permintaan klarifikasi yang dilakukan redaksi melalui sambungan telepon dan layanan pesan singkat yang dikirim ke nomor hand phonenya hingga berita ini diturunkan. (fatur)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.