ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jelang RUPS Bank NTT, Direksi Diminta Jujur Laporkan Kinerja

  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com- Jelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan Bank NTT Tahun Buku 2014, tanggal 12 Juni 2015 di Surabaya, direksi diminta jujur dalam penyampaian laporan dan kinerja serta pengelolaan Bank NTT selama setahun.
Pernyataan ini disampaikan Amos Corputy, salah satu pemegang saham dan juga pendiri Bank NTT. Menurutnya, RUPS bukan hanya sekedar ajang kegiatan cerimonial belaka tetapi ajang evaluasi terhadap kinerja Bank NTT selama setahun. Sehingga dirinya meminta agar pihak direksi haru jujur dalam menyampaikan laporan tentang kinerja dan pengelolaan Bank NTT.
amos“ RUPS kali ini saya minta agar direksi harus jujur sampaikan soal pengelolaan dan kinerja mereka selama tahun buku ini. Terkait temuan BPK, isu dan opini bahwa bank ini tidak sehat dan beberapa persoalan kredit. Sehingga kita bisa lakukan evaluasi secara objektif tanpa harus saling tipu-tipu dalam RUPS,” tegasnya kepada fokusnusatenggara.com melalui sambungan telepon siang tadi.
Amos menambahkan, sebagai pendiri dan pemegang saham BANK NTT, dirinya sangat terganggu dengan beberapa pernyataan Direktur Umum, Daniel Tagu Dedo, yang dilansir media terkait dengan penurunan laba Bank NTT tahun ini.
Menurutnya, penurunan laba ini harus bisa dijelaskan dan dipertanggung jawabkan oleh direksi di depan para pemegang saham, terkait faktor – faktor yang menyebabkan penurunan laba tahun buku 2014. Sehingga jangan ada pernyataan dan opini bahwa Bank NTT rugi.
“ Terkait laba menurun ini harus bisa dijelaskan oleh direksi. Kenapa sampai menurun, sedangkan ekspansi pembangunan Bank NTT sangat genjar dilakukan di daerah. Apakah manejemen kurang profesional dan maksimal dalam menghimpun dana atau memang ini sebuah kesengajaan untuk membunuh dan mematikan bank ini,” jelasnya.
Mantan Dirut Bank NTT ini juga menegaskan, dalam RUPS tahun ini apabila kinerja dan pengelolaan Bank NTT tidak bisa dijelaskan dengan baik dan bertanggung jawab oleh pihak direksi, dirinya akan mengusulkan kepada RUPS agar Direktur Umum, Daniel Tagu Dedo untuk diberhentikan.
“ RUPS ini sebagai wadah untuk evaluasi kinerja selama setahun. Kalau seandainya direksi tidak bisa melaporkan kinerja dan pengelolaan secara beratanggung jawab saya akan usulkan dalam RUPS agar direksi diganti terutama Dirut,” pungkasnya. (Laporan : Jeffry Leonardo Taolin)

Baca Juga :  BI Tepis Berbagai Isu Seputar Peluncuran Mata Uang Baru
  • Bagikan