KUPANG, fokusnusatenggara.com / 25 Juni 2019
Untuk mengembangkan sektor Pariwisata sebagai prime mover ekonomic, Pemprov NTT memprogramkan dengan menata sesuai kareteristik karakter budaya masing-masing daerah. Ini baik untuk destinasi kampung kampung adat maupun obyek wisata alam.
Model penataan yang akan dilakukan adalah kembalikan ke aslinya seperti destinasi, obyek wisata kampung adat. Akan dikembalikan ke posisi semula agar agar roh kampung adatnya kembali nampak. Begitu juga obyek wisata alam, akan ditata kembali seperti aslinya dulu.
“ Untuk menjadikan pariwisata sebagai prime mover ekonomi masyarakat NTT kami akan menatanya berbasis budaya setempat. Seperti kampung adat, akan dibenahi arsitekturnya seperti dulu kala. Ini agar agar roh kampungnya terlihat kembali ,” kata Kadis Pariwisata NTT Wayan Darmawa kepada wartawan saat jumpa pers dengan awak media di kantornya ( 25/6).
Untuk merealisasikan ini karena Ranperdanya sementara diproses kata Wayan Darmawa, dinasnya mengupayakan Pergub sebagai payung hukum. “ Ranperdanya sementara disusun sudah untuk dikirim ke DPRD. Tentunya butuh waktu untuk diproses. Karena itu kami minta Pergub dan sementara diproses. Dalam waktu dekat keluar ,” ujar Wayan Darmawa.
Dia menyebutkan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tengggara Timur (NTT) pada tahun anggaran 2019 ini menata dan membenahi tujuh destinasi kawasan pariwisata yang tersebar di tujuh kabupaten yang menyebar pada 7 Kabupaten.
“Kami alokasikan dana Rp 8,7 miliar untuk menata destinasi wisata di NTT. Ini untuk mendukung Program Pemprov yang menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan,” kata Wayan Darmawa.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.