ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ada Souvenir Ikan Paus di Festival FLORATA Labuan Bajo

  • Bagikan

Labuan Bajo,fokusnusatenggara.com/ 1 Agustus 2019
Berbagai atraksi seni tari dan budaya dari para peserta Festival Flores hingga Lembata (FLORATA) berhasil menghibur para penonton dengan menampilkan tarian tradisional yang berasal dari enam Kabupaten yang berlangsung selama empat hari (30 Juli – 02 Agustus 2019 di Labuan Bajo.

Selain menampilkan tarian tradisional, menariknya festival FLORATA juga diramaikan oleh pelaku usaha yang menjual berbagai hasil olahan pangan seperti kue bolu, stik ikan, dodol dari buah-buahan, keripik dan kopi serta souvenir seperti patung komodo dan tongkat komando dari tulang ikan paus.
Bernadus Bera Keytimu pedagang asal Kabupaten Lembata yang menjual souvenir tulang dan gigi ikan paus nongol pada festival yang digelar setiap tahun itu.
Pantauan Media, Bernadus tampak serius melayani para pembeli hasil karyanya dari rahang, dan tulang hingga gigi ikan paus diolah menjadi souvenir seperti pipa rokok, gelang, cincin, mainan kalung, tongkat komando, rosario dan tasbi dengan harga yang berfariasi.

“Harganya berfariasi, tergantung tingkat kesulitan kerja, waktu pembuatan dan bahan bakunya. Puji Tuhan, festival baru dua hari digelar produk-produk saya laris terjual”, tutur Bernadus yang juga pengrajin tulang ikan paus sejak 2004 silam itu.
Selain souvener Bernadus juga menjual obat tradisional dari minyak otaknya ikan paus.
“Kami percaya nenek moyang kami dekat dengan ikan paus sejak dulu, sehingga souvenir ini memiliki khaisat sebagai penangkis hal-hal yang gaib, mencegah penyakit wabah atau penyakit menular, bahkan bisa menetralisir bahan-bahan kimia yang masuk ke tubuh”, terang Bernadus di lokasi Festival FLORATA di Labuan Bajo. Selasa (31/08).
Harga pun berfariasi berkisar mulai dari harga 150.000 rupiah hingga harga tongkat komando senilai 1.500.000 rupiah.[sc name=”BACA”]

Baca Juga :  Listrik Sering Padam, Aktifitas Warga perbatasan Lumpuh.

Bernadus mengaku hasil olahan tulang ikan paus sejak tahun 2004 silam, ia mampu menghidupkan keluarga dan bisa menyekolahkan ketiga anaknya. Keuntungan bisa meraup 200 persen dari modal, Bernadus meraup keuntungan sepuluh hingga lima belas juta setiap bulannya.
“Sekarang keuntungannya semakin naik dari tahun sebelumnya. Ada tingkat kepercayaan lhasiat dan kegunanaanya, kedua budaya NTT yang mewajibkan para perempuan harus pake gelang dalam budaya dan adat istiadat tertentu”, tuturnya.
Pasaran souvenirnya, ungkap Bernadus secara umum seluruh Indonesia bahkan wisatawan mancanegara.

  • Bagikan